Tugasan
Behaviour
learning (teori tingkah laku)
Mengikut
pendekatan teori tingkahlaku ,
setiap rangsangan menimbulkan tindakbalas dan pembelajaran yang
berlaku akibat kaitan dengan rangsangan
dan gerak balas. Sesuatu rangsangan yang berkaitan dengan rangsangan yang lain
akan mendatangkan pembelajaran yang dikenali sebagai pelaziman. Prinsip
utama teori ini ialah rangsangan dan gerakbalas
serta peneguhanMenurut (Hartley
& Davies, 1978 ) beberapa
prinsip-prinsip teori tingkahlaku yang banyak diterapkan di dunia pendidikan
meliputi:
- ·
Proses belajar dapat berlaku dengan baik
bila pelajar ikut dengan aktif didalamnya
- ·
Bahan pelajaran disusun dalam urutan
yang logik supaya pelajar dapat dengan mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respon tertentu;
- ·
Tiap-tiap respon harus diberi maklum
balas secara langsung supaya pelajar dapat mengetahui apakah respon yang
diberikannya telah benar;
- ·
Setiap kali pelajar memberikan respon
yang benar maka ia perlu diberi penguatan.
Contohnya dalam pembelajaran asas perkakasan
komputer minat pelajar terhadap tajuk adalah disebabkan cara penyampaian pengajaran yang baik
menyebabkan pelajar memberikan perhatian.
Rangsangan yang pertama ialah komputer dan rangsangan kedua ialah cara
pengajaran yang menarik. Oleh kerana
perkaitan antara keduanya adalah
positif maka gerakbalas yang berlaku juga positif. Tingkahlaku memberikan perhatian akan dilazimkan ,iaitu
pelajar akan terus memberikan perhatian apabila belajar mengenai komputer.
Cognitive
development learning
Teori
pembelajaran kognitif, merupakan salah satu teori belajar yang menyatakan bahwa
“belajar merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir,
perhatian, persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran”. Congnitive development
learning juga berkaitan dengan hubungan logik dan rasional yang melibatkan
proses perolehan atau perubahan dari dalam (insight), pandangan (outlook),
harapan-harapan atau pola-pola berfikir. Perilaku belajar kognitif
lebih memberikan perhatian pada proses-proses mental, yaitu pengorganisasian
persepsi untuk memperoleh pemahaman, memberikan pemecahan masalah melalui aktiviti
intelektual menafsirkan hal-hal yang konkrit menuju pemahaman yang abstrak.
Jadi orientasi penerapan teori ini ditujukan untuk membantu pelajar menemukan
pemahaman atas suatu masalah secara signifikan. Antara beberapa kebaikan teori
congnitive development learning ini seperti :
1.
Pengetahuan yang diperoleh lebih bertahan lama atau lebih mudah diingat
karena perolehannya terjadi melalui proses kesedaran.
2.
Hasil belajarnya memiliki efek transfer yang lebih baik, karena
diperoleh secara melalui pengalaman bermakna bukan sekedar hafalan.
3.
Menciptakan kematangan intelektual untuk memecahkan masalah tanpa
bantuan orang lain dan menumbuhkan motivasi untuk bekerja terus mencari jawapan.
4.
Meningkatkan penalaran dalam memanipulasi informasi sehingga memberikan
efek residu yang kelak memudahkan proses belajar selanjutnya.
humanistic learning :
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Pelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini beruaha memahami prilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatannya. Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, daripada bidang kajian kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan seseorang pelajat itu daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. Teori humanstik berpendapat bahwa belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.